Praktik perjudian sabung ayam kembali menjadi sorotan tajam publik Di Desa Kauman Kecamatan Srengat Kabupaten Blitar arena sabung ayam disebut-sebut beroperasi bebas seolah tanpa hambatan hukum Aktivitas ilegal itu berlangsung terang terangannsementara aparat penegak hukum justru diduga menutup mata
Padahal KUHP dengan jelas menjerat perjudian dalam Pasal 303 untuk para pemain serta Pasal 480 dan 481 bagi penyelenggara Ancaman pidana tersebut semestinya cukup menjadi dasar penindakan Namun kenyataan di Srengat menunjukkan bahwa hukum tak lebih dari sekadar teks tanpa makna
Setiap kali gelaran berlangsung sorakan penonton bercampur dengan teriakan taruhan membentuk suasana layaknya pasar malam. Menurut informasi yang dihimpun Centranusanews transaksi uang taruhan di arena itu bisa mencapai puluhan juta rupiah Fenomena ini menegaskan bahwa sabung ayam bukan sekadar hiburan melainkan industri gelap yang mengeruk keuntungan besar dari penderitaan masyarakat
Lebih jauh kabar yang beredar menyebutkan bahwa para pengelola memiliki jaringan kuat dengan oknum aparat Dugaan adanya perlindungan" inilah yang membuat mereka merasa kebal hukum Tanpa rasa takut bisnis haram tersebut terus berjalan sementara publik hanya bisa mengelus dada menyaksikan hukum yang seakan dipermainkan
Kenyataan ini kontras dengan sikap tegas Presiden Prabowo Subianto Sejak awal pemerintahannya Prabowo telah menegaskan bahwa segala bentuk perjudian baik darat maupun online, harus diberantas Instruksi itu telah diteruskan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo kepada seluruh jajarannya Namun faktanya di lapangan arahan tersebut justru mandul bahkan dilecehkan
Pada Sabtu 20 September 2025 arena sabung ayam di Srengat dipadati ratusan orang Parkiran kendaraan terlihat rapi penjagaan keamanan tidak kentara seolah olah kegiatan ini resmi dan dilegalkan Bagi warga yang menyaksikan situasi itu menjadi bukti nyata adanya pembiaran sistematis
Jika benar ada aparat yang ikut melindungi maka praktik semacam ini bukan sekadar perjudian melainkan pengkhianatan terhadap keadilan Bagaimana mungkin hukum ditegakkan jika oknum penegak hukum justru menjadi pelindung bisnis haram Pertanyaan ini menggema di tengah masyarakat Blitar yang geram dengan fenomena tersebut
Masyarakat pun menuntut Kapolres Blitar dan Kapolsek Srengat untuk segera bertindak tegas Mereka berharap adanya langkah nyata bukan sekadar retorika Publik ingin melihat hukum benar benar bekerja tanpa pandang bulu sebagaimana amanat Presiden dan Kapolri
Jika aparat diam konsekuensinya bisa sangat berbahaya Maraknya sabung ayam akan menumbuhkan budaya perjudian di masyarakat memicu tindak kriminal lain serta merusak moral generasi muda. Lebih dari itu pembiaran terhadap praktik ilegal akan mempertebal persepsi bahwa hukum di Indonesia hanya tajam ke bawah namun tumpul ke atas
Kemarahan publik semakin memuncak ketika melihat aktivitas ini berlangsung begitu teratur Alih alih bergerak cepat aparat justru terkesan memberi ruang Kritik tajam pun bermunculan apakah aparat di Srengat tidak mendengar instruksi Presiden ataukah sengaja menutup telinga demi keuntungan pribadi
Ketika praktik perjudian dilegalkan secara tidak langsung melalui pembiaran maka marwah hukum menjadi taruhan Kepercayaan masyarakat terhadap institusi kepolisian akan terkikis dan pada akhirnya stabilitas sosial bisa terganggu Hal ini bukan sekadar isu lokal tetapi cermin kegagalan penegakan hukum secara nasional
Oleh sebab itu penindakan terhadap sabung ayam di Srengat menjadi ujian serius Jika Kapolres Blitar dan Kapolsek Srengat berani bertindak tegas mereka bisa mengembalikan sedikit kepercayaan publik Namun jika sebaliknya masyarakat akan semakin yakin bahwa hukum memang telah kehilangan wibawa
Kini bola panas berada di tangan aparat Apakah mereka akan menindak tegas atau terus membiarkan bisnis haram itu tumbuh subur Masyarakat menunggu jawaban sementara hiruk pikuk sabung ayam terus bergema di Srengat