CENTRANUSANEWS | Jombang, 31 Juli 2025
Dalam upaya membangun budaya keselamatan berlalu lintas sejak dini, Polres Jombang bersama Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Jombang menggelar rangkaian sosialisasi bertajuk "Generasi Muda Peduli Keselamatan Jalan". Kegiatan ini menyasar pelajar tingkat SMA dan mahasiswa, sebagai strategi terpadu untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas yang masih didominasi usia produktif.
Kapolres Jombang AKBP Ardi Kurniawan, S.H., S.I.K., CPHR menegaskan bahwa keselamatan berlalu lintas adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya aparat penegak hukum. “Kami bersinergi dengan Dishub karena membangun budaya tertib tidak cukup hanya lewat penindakan. Diperlukan edukasi yang menyeluruh dan berkelanjutan, terutama kepada generasi muda,” ujarnya.
Kolaborasi antara Satlantas Polres Jombang dan Dishub tidak hanya dalam bentuk penyuluhan, tetapi juga simulasi lalu lintas, pelatihan teknis penggunaan perlengkapan keselamatan, serta pengenalan sistem transportasi yang aman dan ramah lingkungan. Dishub juga turut memfasilitasi alat peraga dan petugas edukator untuk mendampingi proses sosialisasi.
Data dari Satlantas menunjukkan bahwa sepanjang tahun 2024, sebanyak 328 kasus kecelakaan terjadi di wilayah Jombang, dan lebih dari 60% melibatkan usia 16 hingga 30 tahun. Fakta ini menunjukkan bahwa kelompok usia muda menjadi prioritas utama dalam program ini. Sosialisasi dipandang sebagai tindakan preventif untuk membentuk kesadaran sejak awal.
Tak hanya dilakukan di sekolah dan kampus, kegiatan sosialisasi juga melibatkan komunitas motor pelajar, karang taruna, hingga organisasi mahasiswa. Melalui pendekatan yang lebih partisipatif, anak muda didorong tidak hanya sebagai peserta, tetapi juga sebagai pelopor dan penyampai pesan keselamatan di lingkungannya.
Dishub Jombang melalui Kabid Lalu Lintas menekankan pentingnya keterlibatan aktif generasi muda dalam menyukseskan visi Jombang sebagai kota dengan lalu lintas yang tertib dan berkeselamatan. "Kami ingin mencetak generasi pengendara yang tidak hanya pandai mengemudi, tetapi juga punya kesadaran moral untuk menghargai nyawa orang lain di jalan," tegasnya.
Dalam kegiatan yang berlangsung di SMAN 3 Jombang, para pelajar mengikuti berbagai sesi edukatif seperti kuis interaktif, pemutaran video kecelakaan akibat kelalaian, serta simulasi berkendara aman. Mereka juga diberi pemahaman soal fungsi marka jalan, rambu, dan hak-hak pejalan kaki yang sering diabaikan.
Sementara itu, kerja sama lintas sektor ini mendapat apresiasi dari kalangan pendidik dan orang tua siswa. Kepala sekolah SMAN 3 menyebut kegiatan ini sebagai bentuk pendidikan karakter yang nyata, karena mengajarkan tanggung jawab sosial dalam konteks kehidupan sehari-hari.
AKBP Ardi juga menyampaikan bahwa program ini bukan bersifat jangka pendek. “Kami dan Dishub sudah menyusun agenda bersama untuk menjangkau semua kecamatan hingga akhir tahun. Budaya keselamatan tidak bisa dibentuk dalam sehari, tetapi lewat kebiasaan yang dibangun bersama,” tandasnya.
Dengan semangat kolaborasi antara Polres Jombang, Dishub, dan masyarakat, diharapkan generasi muda di Kabupaten Jombang tidak hanya menjadi pengguna jalan, tapi juga agen perubahan yang mampu menciptakan budaya lalu lintas yang manusiawi dan beradab.
