Centranusanews 15 Oktober 2025
Dalam kehidupan masyarakat Jawa istilah “Pados Upo Ten Tanah Rantau” bukan sekadar ungkapan tentang mencari nafkah di negeri orang. Kalimat ini memuat nilai-nilai luhur tentang perjuangan, keteguhan hati dan keyakinan bahwa di balik setiap langkah manusia selalu ada campur tangan Gusti Allah yang menuntun jalan Rantau tidak menjanjikan kemudahan namun bagi mereka yang berani melangkah di sanalah sesungguhnya makna hidup diuji dan dimaknai
Merantau berarti berani meninggalkan zona nyaman Seseorang harus meninggalkan kampung halaman keluarga dan segala hal yang sudah akrab, demi menjemput masa depan yang lebih baik. Namun, sebagaimana falsafah Jawa mengatakan, “rantau ora janjeni gampang,” hidup di tanah orang bukanlah hal yang mudah. Ada banyak cobaan keterbatasan dan kesepian yang menunggu namun semua itu adalah bagian dari proses pendewasaan diri
Dalam pandangan spiritual Jawa setiap perjalanan bukan sekadar urusan fisik tetapi juga perjalanan batin Ketika seseorang pados upo atau mencari penghidupan di tanah rantau, sejatinya ia sedang menapaki jalan menuju kebijaksanaan Ia belajar untuk bersyukur menghargai waktu dan memahami bahwa rezeki tidak semata diukur dari harta melainkan juga dari ilmu pengalaman dan keteguhan iman yang diperoleh di perjalanan
Kalimat, “Gusti ora nate ninggal wong seng nyoba tenanan,” menjadi pegangan moral bagi setiap perantau. Artinya Tuhan tidak akan pernah meninggalkan orang yang bersungguh sungguh berusaha Di tengah kerasnya kehidupan perantauan keyakinan ini menjadi sumber kekuatan yang tak ternilai Ia mengajarkan bahwa keberhasilan tidak datang secara instan, namun akan hadir bagi mereka yang sabar dan jujur dalam setiap langkah perjuangannya
Merantau juga mengajarkan arti keikhlasan. Banyak perantau yang harus bekerja di bawah tekanan jauh dari keluarga, bahkan terkadang tidak diakui oleh lingkungannya. Namun mereka tetap berpegang pada prinsip bahwa kerja keras dengan niat yang tulus akan membuahkan hasil pada waktunya Inilah filosofi sejati dari urip merantau bukan sekadar mencari uang melainkan mencari makna hidup yang sesungguhnya
Selain itu keberanian untuk meninggalkan tanah kelahiran adalah wujud dari keyakinan bahwa saben langkahe wis ono ing dalam pengayoman Setiap langkah seorang perantau diyakini sudah dalam perlindungan Tuhan Keyakinan ini membentuk mental yang tangguh dan hati yang lapang Ia tak lagi takut pada kegagalan sebab percaya bahwa setiap ujian adalah cara Tuhan menyiapkan keberkahan yang lebih besar
Kisah hidup para perantau menjadi cermin tentang arti perjuangan dan kesetiaan pada cita-cita Di tanah rantau seseorang bisa berubah bukan hanya dalam hal ekonomi tetapi juga dalam cara berpikir dan berperilaku Pengalaman hidup yang keras membentuk kepribadian yang matang mengajarkan arti persaudaraan solidaritas serta nilai nilai kejujuran yang kadang mulai pudar di tanah sendiri
Lebih jauh, filosofi “Pados Upo Ten Tanah Rantau” juga menegaskan bahwa hidup adalah perjalanan yang tak pernah berhenti. Merantau bukan hanya tentang berpindah tempat melainkan berpindah keadaan dari tidak tahu menjadi tahu dari bergantung menjadi mandiri dan dari berdiam menjadi bergerak Semua itu adalah bentuk nyata dari proses belajar tanpa akhir
Pada akhirnya setiap perantau akan menyadari bahwa rantau bukanlah tempat untuk melupakan asal melainkan tempat untuk menumbuhkan rasa syukur Di tanah orang seseorang belajar menghargai jerih payah memahami makna keluarga dan mengenal hakikat kehidupan yang sesungguhnya bahwa Gusti selalu bersama mereka yang sabar jujur dan tidak menyerah
Maka benar adanya urip merantau iku ora mung bab golek rejeki nanging golek pengalaman lan kawruh Siapa pun yang berani melangkah keluar dengan niat baik dan hati bersih sesungguhnya sedang menapaki jalan menuju kematangan hidup Dan dalam setiap langkah di tanah rantau selalu ada doa yang menyertai doa agar langkah yang berat itu tetap berpijak pada keikhlasan dan dalam lindungan Sang Maha Kuasa